*AAN DWI*
Sebagai
negara kepulauan serta memiliki ragam suku, tidak dipungkiri Indonesia memiliki
keunikan-keunikan tersendiri disetiap pulaunya. Mulai dari bahasa, pakaian
adat, kebiasaan, budaya dan tentu saja kuliner.
Keunikan ini tidak hanya
diketahui oleh orang Indonesia saja keunikan dari budaya Indonesia pun sudah
terdengar di luar negeri.
Salah satu yang paling mereka ketahui tentang
Indonesia adalah kuliner.
Kuliner adalah
sesuatu yang erat kaitanya dengan
kehidupan yang biasanya dikonsumsi dalam sehari-hari guna menambah dan
memberikan energi didalam tubuh.
Di
setiap daerah di Indonesia, memiliki beragam makanan khas, baik dari segi penyajian ataupun dari keaslian tradisional daereh
nya masing-masing.
Seperti
hal nya soun atau saun. Sekilas namapak tak ada yang
menarik dari kuliner saun ini, karna di setiap daerah di Indonesia sudah
mengenal soun.
Soun
merupakan makan pelengakaap yang di
sajikan dengan di tambahkan bermacam hidangan seperti baso, keroket, dan
lain-lain, Mungkin hal tersebut sudah
biasa kita temui di seluruh Indonesia. Namun kali ini nampak ada perbedaan yang
di perlihatkan oleh warga citorek terhadap olahan soun.
gambar: 1
gambar: 1
menurut warga masyarakat citorek, yang sebagaian
besar konsumen kuliner khas citorek ini mengatakan bahwa, soun merupakan bagian maknan
pokok selain dari pada nasi, dengan ciri khaas nya yang sangat pedas. selain itu sebagai daerah adat, citorek melarang keras untuk menjual nasi, maka sebagai sampingan mata pencahrian, maka warga citorek membuat olahan soun untuk di jaual atau di konsumsi sendiri. warga citorek mulai mengenal soun di
perkirakan dari tahun 90 an.
Adapun
cara pengolahan soun tersebut adalah sebagai berikut:
Pertama:
soun di rebus kemudian di tiriskan untuk membuang air nya, setelah itu taburi
bawang dan minyak agar lebih harum wangi nya.
Yang
kedua adalah memasak sambel. Yang membedakan soun citorek dan soun lain adalah
sambel nya yang cukup pedas sekali. Kemudian setelah sambel di masak, jika kita
ingin menyantap nya maka sambel di aduk dengan soun, maka soun pun siap di
santap.
Adapun
Bahan yang di butuhkan untuk membuat olahan soun antara lain, soun, cabe keriting, bawang
merah, gula, dan penyedap rasa.
gambar: 2
gambar: 2
Hal
di atas merupakan sebuah catetan kecil tentang soun. Namun beberapa tahun
belakangan ini soun di citorek mulai tidak di perhatikan lagi. Yang di
akibatkan karena pada zaman
sekarang terjadi serbuan kuliner asing yang datang ke
indonesia baik itu untuk makanan ringan maupun makanan pokok,
hingga mengakibatkan masyarakat kita lebih memilih kuliner asing.
Padhal
pelestarian kuliner rakyat ini merupakan suatu keharusan yang wajib kita laksanakan
sebagai suatu ciri khas yang di miliki daerah tertentu.
Seorang mantan Presiden Soeharto (Oka A.Yoeti,1985;51), menyatakan betapa
pentingnya memperkokoh warisan budaya bangsa untuk memperkuat kepribadian,
sebab jika tidak kepribadian bangsa akan menjadi lembek dan lemah. Sebab tidak
mustahil warisan budaya Indonesia akan lenyap dilanda arus pembangunan,
globalisasi dan modernisasi yang mengalir dengan derasnya. Bila hal itu terjadi
bangsa ini akan kehilangan miliknya yang sangat berharga dan lenyap tanpa
bekas.
Walau hanya sekilas catetan tentang kuliner soun, penulis berharap, semoga kuliner
soun tetap lestari, dan menjadi sebuah ciri khas makanan warga masyarakat citorek.
HATUR
NUHUN............
Sumber:
Sarwiti (32
tahun ). Yang memperoduksi kuliner soun citorek.
Euis (23
tahun ). Konsumen kuliner soun citorek.
Bener banget pak saun itu nikmat di santap di kala masih anget + sambel yang pedas, di pagi hari / sore hari
BalasHapusja bisa horeng eta kebgeog..
BalasHapus