Jumat, 16 Mei 2014

LANGLAYANG BERHIAS DI KAKI




Permainan Tradisional layang-layang  atau masyarakat kampung biasa menyebut nya dengan sebutan langlayang, merupakan sebuah permainan tradisional yang sangat tua. Diperkirakan sejarah permainan tradisional layang-layang ini telah ada sejak sekitar 2.500 tahun sebelum masehi.Dan menengok dari sejarahnya yang sangat panjang, bisa disimpulkan bahwa sejarah permainan tradisional layang-layang ini berasal dari dataran Cina. 

Secara umum Layang-layang atau layangan merupakan lembaran bahan tipis berkerangka yang diterbangkan ke udara dan terhubungkan dengan tali atau benang ke daratan atau pengendali. Layang-layang memanfaatkan kekuatan hembusan angin sebagai alat pengangkatnya. Dikenal luas di seluruh dunia sebagai salah satu jenis permainan,layang-layang diketahui juga memiliki fungsi ritual, alat bantu memancing atau menjerat, menjadi alat bantu penelitian ilmiah, serta media energi alternatif.

Berbagai jenis layangan yang ada di dunia terutma Indonesia. Indonesa mengenal beberapa layangan seperti layangan adauan (laga). Ada  juga layangan yang di sebut layangan sendirian (koang) layangan yang seperti ini biasa nya bisa menimbul kan suara karena ada nya hembusan angin. Kemudian ada juga layangan hias yang biasa orang menyebut nya dengan sebutan layangan saeran. 
 
Dalam catetan saya kali ini akan memperkenalakan layangan has kampung saya. Yaitu kampung citorek yaang terletak di kabupaten lebak banten bagian selatan.
Dicitorek  permainan layangan ini amat sekali di gemar, dari berbagai kalangan, apa lagi pada saat bulan puasa tiba. Biasa nya pada saat sore tiba warga dari berbagai kalangn berkumpul di lapangan atau dataran tinggi untuk bermain layangan. 


Jenis layangan yaang ada di citorek hampir semua nya berbentuk layangan hias atau warga citorek menyebut nya  dengan sebutan layangan SAERAN. arti nya terbelah dua.  Mengapa orang citorek menybut nya dengaan sebutan saeran karena bagian bawah layangan ini terbelah dua dan di hiasi dengan kaki-kaki yang panjang sebgai hiasan kaki.

Menurut adong seorang pengrajin layanagan citorek. Langlayang saeran di die mah eta teh nujukan kana kaindahan. Arti nya bahwa layangan di sanah itu menunjukan keindahan.
                

Bahan-bahan yang dibutuhkan :
1. Bambu yang telah dipotong tipis-tipis
2. Kertas tipis atau kertas minyak, atau juga bisa plastik tipis.
3. Lem kertas (lem kastol apabila menggunakan bahan plastik tipis)
4. Benang untuk mengikat rangka




Cara membuatnya :
1. Buatlah kerangkanya terlebih dahulu dari bambu kurang lebih bentuknya seperti gambar di atas.
2. Ketika akan mengikat kerangka layang-layang dengan benang, lebih baik pada ujung masing-masing bambu dibelah kira-kira hanya 1Cm saja, untuk mengaitkan benang agar lebih kuat.

3. Khusus kerangka bambu horizontal, harus ditimbang dan caranya adalah cari titik tengahnya kemudian ikat dengan benang sampai keuda belah sisi bambu tidak berat sebelah dan tiap sisi harus memiliki panjang yang sama. Jika masih berat sebelah tipiskan bambu sedikit-sedikit dengan pisau
4. Pada setiap bambu yang bersinggungan harus diikat dengan benang secara menyilang.

5. Gunakan kertas tipis dan potonglah sesuai kerangka layang-layang, namun pada setiap sisi kertas harus lebih besar dari pada kerangka kira-kira 1Cm. Karena akan digunakan untuk mengelem kertas pada kerangka agar bisa terpasang.

6. Ketika merakatkan kerangkang layang-layng dengan kertas dengan lem, jangan lupa tepat dibawah kerangka bambu juga dilem agar melekat pada kertas.                                         

Manfata layang-layang
Layangan ini sangat bermanfaat sekali bagi yang memainkan nya hal ini di karna layangan bisa menumbuhkan rasa kekeluargaan yang sangat erat. Selain itu layangan juga bisa di pungsikan untuk Alat Bantu Memancing
Di Jawa Barat, Lampung dan beberapa tempat di Indonesia ditemukan layang-layang yang dipakai sebagai alat bantu memancing.
Layang-layang ini terbuat dari anyaman daun sejenis anggrek tertentu dan dihubungkan dengan mata kail.

Untuk Menangkap Kelelawar
Di Pangandaran dan beberapa tempat lain, layang-layang dipasangi jerat untuk menangkat kalong atau kelelawar.

Alat Bantu Penelitian
Penggunaan layang-layang sebagai alat bantu penelitian cuaca telah dikenal sejak abad 18.
Contoh yang paling terkenal adalah ketika Benjamin Franklin menggunakan layang-layang yang terhubung dengan kunci untuk menunjukkan bahwa petir membawa muatan listrik.

Alat Penghemat Bahan Bakar
Layang-layang raksasa dari bahan sintetis sekarang telah dicoba menjadi alat untuk menghemat penggunaan bahan bakar kapal pengangkut.
Pada saat angin berhembus kencang, kapal akan membentangkan layar raksasa seperti layang-layang yang akan menarik kapal, sehingga menghemat pengguanan bahan bakar.

Itu lah sedikit catetan kecil saya tentang permainan layang-layang
Mogi-mugi sing aya manfaat na piken urang sadaya
Ammmmiieenn....


















Sumber:
 See more at: http://permainantradisional1.blogspot.com/2013/01/permainan-tradisional-layang-layang.html#sthash.PeFPawtq.dpuf

Wawancara
Adong (51 tahun). Penrajin laayangan kampung citorek.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar