Selasa, 25 Maret 2014

BUDAYA MEMAKAI SARUNG ( SAMPING) DAN LOMAR (IKET) DI KESEPUHAN ADAT CITOREK



Aan*


Budaya merupakan sebuah karya hasil cipta manusia yang melekat di masyarakat itu sendri dan cenderung di pertahankan serta bersifat  turun temurun. Dan Menurut Wikipedia Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia. Serta . Kamus Besar Bahasa Indonesia Budaya diartikan sebagai pikiran, akal budi atau adat-istiadat. Secara tata bahasa, pengertian kebudayaan diturunkan dari kata budaya yang cenderung menunjuk pada pola pikir manusia. Ada pun Pengertian Budaya Menurut Koentjaraningratadalah suatu sistem gagasan dan rasa, tindakan serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat, yang dijadikan miliknya dengan belajar.

 Sedang kan yang di namakan dengan sarung atau yang biasa orang citorek menyebut nya dengan sebutan (samping), merupakan kain yang di gunakan di pinggang, sebagai pengganti rok atau celana, namun sarung yang di maksud ini adalah sarung, yaitu sarung perempuan yang biasa di pergunakan oleh permpuan di adat kesepuahan citorek dari mulai remaja sampai lanjut usia. Sedangkan pengertian sarung menurut wikipidia adalah sepotong kain lebar yang di jahit pada kedua ujung nya sehingga berbentuk pipa/tabung.

*Adat  kesepuhan adalah sebuah sistem kepercayaan yang menetap di sebuah perkampungan.
Sedangkan yang dinamakan lomard atau iket adalah ikat kepala yang berbentuk segi empat yang di gunakan oleh kaum laki-laki baik muda atau pun tua
Sarung (samping)dan lomar ( iket ), merupakan ciri khas  atau ide-ide dengan mnggunakan iket, yang di miliki oleh sebuah perkampungan yang berkedudukan adat atau kesepuahan. Seperti halnya di desa adat kesepuhan citorek, ikat kepala atau lomard atau orang citorek menyebt nya dengan kata iket. Menjadikan sebuah ciri bagi warga masyarakat kampung adat citorek yang berbentuk pakaian kepala.

menurut kesepuahan setemapat citorek sudah mengenal iket atau lomard dari ada nya kampung citorek yaitu sekitar tahun-1842 samapi dengan sekarang. Akan tetapi seiring dengan perkembangan zaman dan masuk nya budaya baru, hingga mengakibat kan sebagaian warga masyarakat adat citorek tidak lagi menggunakan iket atau lomar tersebut. Sekitar pada tahun 2000 jalan linatas cipanas bayah di yang melewati citorek di buka, hingga mengakibatkan banyak kebuadayaan luar yang masuk dan terjadinya akulturasi kebudayaan, hal ini berpengaruh terhadap kebiasaan warga adat  kesepuahan citorek yang pada awal nya hampir semua lelaki dewasa menggunakan Iket atau lomar, tapi saat ini jarang terliahat hanya pemegang adat dan pengurus nya saja yang masih mengunakan nya.

 Tak jauh berbeda seperti iket atau lomard,  sarung pun yang biasa di pergunakan oleh gadis remaja, ibu-ibu samapai lanjut usia di desa adat kesepuahan citorek, kini ampir tak lagi di gunakan banyak sekali kaum remaja memilih pakaian yang lebih modern seperti rok atau pun jeans.


Seharus nya ini merupakan sebuah catetan buat kita kaum pelajar agar bisa membangitakan nilai-nilai adat kesepuahan kita, dan terus memperkenalkan ciri khas keaslian kampung kita……





HATUR NUHUN NYA . . . . . . . . . . . . . . . . .



Sumber:
Sarip (50 tahun). Baris Kolot Desa Kesepuhan Adat Citorek.
Omo (47 tahun ). Pengurus Desa  Kesepuhan Adat Citorek

2 komentar: